No pen, no ink, no table, no room, no time, no quiet, no inclination.

-James Joyce-

Kamis, 15 Mei 2014

Animal Farm by George Orwell (1945)


Animal Farm by George Orwell (1945)
                Karya Orwell pertama yang saya baca, dan ternyata amazing. Satire politik yang dikemas dalam cerita fable dengan sangat cerdas dan simbolis. Seiring membaca novella ini saya menghubung-hubungkanya dengan kondisi atau suatu kasus politik dan sangat masuk akal, orwell mewakilkanya dengat akurat dan sangat mudah diingat. Narasinya terkesan polos namun tetap cerdas, seakan-akan Orwell menulis sambil menyembunyikan sesuatu dibalik peristiwa-peristiwa yang digambarkanya. Didalamnya juga dibumbui dengan pidato-pidato keren yang dapat menggerakan masa, menanamkan sebuah ideology atau semacamnya. Cerita dalam novella ini, meski tidak terlalu panjang namun sangat padat.
                Novella ini bercerita tentang pemberontakan hewan-hewan terhadap pemiliknya yang dipelopori seekor babi, namun kemudian babi itu mati dan peranya diambil alih oleh dua ekor babi lain yang lebih muda Napoleon dan Snowbell. Di antara hewan-hewan babi diwatakan sebagai hewan paling pintar diantara yang lainya. Pertama mereka berhasil mengusir manusia dari peternakan dengan beberapa kali perseteruan, lalu kemudian mereka benar-benar mampu menguasai peternakan dan mampu menjalankan semuanya sendiri. Namun suatu ketika Napoleon menyingkirkan Snowball dalam debat argumentasi tentang pembuatan sebuah kincir angin oleh usulan snowball, dengan mengancam snowball dengan anjing-anjing galak yang telah dilatih oleh Napoleon secara rahasia. Akhirnya Napoleon menjadi peminpin tunggal peternakan. Setelahnya Napoleon membangun juga kincir angin tersebut dengan menuduh snowball mencuri idenya. Snowball juga dituduh berkoalisi dengan manusia untuk merebut kembali peternakan dan tuduhan-tuduhan yang buruksehingga Napoleon akan member hukuman pagi yang bekerja sama denganya. Sebenarnya tak ada bukti yang kuat jika snowball yang melakukan pemberontakan termasuk merusak kincir angin yang telah dibuat.
                Seiring waktu, napoleon berubah menjadi pemimpin yang otoriter dan menyerupai manusia saat sebelum peternakan mereka rebut, dan diperlakukan kurang layak sementara napoleon sendiri sibuk dengan aktifitasnya seperti seorang burgois.
                Salah satu adegan faforit saya diakhir novel adalah saat Napoleon secara rahasia melakukan pertemuan rahasia dengan manusia dan berpesta minum dengan mereka dengan disaksikan para hewan-hewan yang mengintip dari jendela dan tak melakukan apa-apa—hanya melihatnya dari sana  dan mendengar apa yang dibicarakan dan mereka tak bias membedakan antara babi dan manusia saat napoleon terlibat pertengkaran dengan salah satu manusia. Seketika saat saya melihat scene itu saya berpikir tentang antara rakyat dan pemerintah—pemerintah melakukan apapun dan ya media merekamnya, melihatnya sehingga rakyat juga melihat dan mendengarnya, tapi terhadap yang terjadi disana, dibalik semua informasi yang bias didapat, sikap orang-orang hampir sama seperti hewan-hewan itu. 

0 critic:

Posting Komentar