No pen, no ink, no table, no room, no time, no quiet, no inclination.

-James Joyce-

Rabu, 30 April 2014

Potrait of Artist as Young Man by James Joyce (1916)

Potrait of Artist as Young Man by James Joyce (1916)

                Novel Joyce pertama yg saya baca, dan bikin pusing. Saya hampir menyerah membacanya, sebenarnya tidak terlalu tebal, tapi gaya narasi Joyce dan diksi-diksinya yang seringkali kamus tidak mengenalinya membuat saya sulit menerjemahkanya. Novel yang mengagumkan, saya seperti bercermin dan Dadalus, struggle membuat saya merinding.
                Novel Bercerita tentang Stephen Dadalus dari masa kecil hingga young adult. Dia bersekolah di sekolah katolik dengan ajaran agama yang keras dan saya bilang sedikit menakutkan. Sepanjang buku banyak menceritakan benturan-benturan keyakinan Stephen antara ego/kemaun bebasnya dan ajaran agama. Di satu sisi dia melepaskan dirinya dan dilain sisi dia begitu takut dan taat kepada agama. Juga saat Stephen mulai mengenal filsafat/seni sastra, dia menginginkan kebebasan dan melepaskan diri dari agama bahkan keluarga, yang akhirnya dia meninggalkan Irlandia dan belajar keropa sebagai  seorang seniman.

                Novel ini bersandingan dengan sebuah kisah tentang Ikrus dan Dadalus, dua seniman pembuat labirin yang pada akhirnya dikurung dalam sebuah labirin dan salah satu dari mereka bisa bebas dengan cara terbang. Banyak Puisi puisi bagus di novel ini, pada chpter 3/4 kalau tidak salah, pembaca akan dihantui oleh ceramah tentang neraka yang mengerikan dan  membekas dikepala saya hingga berminggu-minggu. 

0 critic:

Posting Komentar