No pen, no ink, no table, no room, no time, no quiet, no inclination.

-James Joyce-

Rabu, 30 April 2014

The Old Man and The Sea by Ernest Hemingway (1952)

The Old Man and The Sea by Ernest Hemingway (1952)

Hemingway mati bunuh diri—diantara karya-karya lainya, mungkin novella ini yang paling dapat mewakili pesimisme Hemingway. Ini karya  Hemingway kedua yg saya baca setelah Sun Also Rises yg juga tak berakhir bahagia. Buku ini membuat Hemingway memenangkan nobel sastra.
Menceritakan tentang seorang lelaki tua, pergi memancing ke laut, berminggu-minggu tidak mendapat apa-apa, dan saat dia mendapat ikan yang sangat besar—yang terbesar yang pernah ditangkapnya—saat dia membawanya pulang, karena ikanya terlalu besar, dia semacam menyeretnya dia atas air,  ikan itu perlahan-lahan dimakan ikan hiu hingga habis hanya menyisakan tulangnya dan lelaki itu tak dapat apa-apa.
Dibalik ceritanya yang sederhana, buku ini menggambarkan pesimisme manusia dengan indah, bagaimana seseorang yang telah dengan seluruh usahanya untuk mencapai tujuanya harus menyerah pada keadaan/takdir  yang diluar kuasanya. Bagi pembaca naskah berbahasa inggris, buku Hemingway mungkin yang harus diambil pertama kali, bahasanya sederhana, tidak neko-neko dan mudah diterjemahkan.

0 critic:

Posting Komentar